BAB 6 : IKHTISAR
Pengertian Ikhtisar
Ikhtisar merupakan penyajian singkat dari suatu karangan asli yang tidak perlu memberikan isi dari seluruh karangan itu secara proporsional atau dengan kata lain ikhtisar merupakan bagian yang sangat penting setelah membuat kesimpulan dan rekomendasi. Ikhtisar mengandung topik persoalan dan tujuan yang akan dicapai melalui topik tersebut.
Dalam hal ini menurut Juhara “2003” ikhtisar ialah penulisan pokok-pokok masalah penulisannya tidak harus berurutan, boleh secara acak atau disajikan dalam bahasa pembuat ikhtisar tanpa mengubah tema sebuah wacana. Ikhtisar berfungsi sebagai garis-garis besar masalah dalam sebuah wacana yang berukuran pendek atau sedang.
Untuk hal ini ikhtisar dapat membantu kita dalam pemahaman karangan asli dengan cermat dan bagaimana harus menulisnya kembali dengan cepat, penulis tidak akan membuat ringkasan dengan baik bila kurang cermat membaca, bila ia tidak sanggup membeda-bedakan gagasan utama dari gagasan-gagasan tambahan. Selain itu juga dapat mempertajam gaya bahasa, serta menghindari uraian-uraian yang panjang lebar yang mungkin menyelusup masuk dalam karangan tersebut.
Perbredaan Ikhtisar dan Ringkasan
Ikhtisar berbeda dengan ringkasan walaupun kedua istilah itu sering disamakan tapi sesungguhnya keduanya berbeda, ringkasan merupakan penyajian singakt dari suatu karangan asli namun tetap mempertahankan urutan isi dan sudut pandang pengarang asli. Jadi dapat disimpulkan bahwa ringkasan merupakan keterampilan memproduksi hasil karya yang sudah ada dalam bentuk yang singkat.
Sedangkan ikhtisar tidak perlu mempertahankan urutan isi karangan asli, selain itu ikhtisar juga tidak perlu memberikan isi dari karangan secara profesional. Penulis ikhtisar dapat langsung mengemukakan inti atau pokok masalah dan problematika pemecahannya. Sebagai ilustrasi, beberapa bagian atau isi dari beberapa bab, dapat diberikan untuk menjelaskan inti atau pokok masalah tersebut. Sementara bagian atau pokok yang kurang penting dapat dihilangkan. Untuk bentuk ikhtisar lebih bebas dari pada ringkasan.

Ciri-Ciri Ikhtisar

Adapun untuk ciri-ciri ikhtisar yang diantaranya yaitu:
  • Tidak mempertahankan urutan gagasan.
  • Bebas mengkombinasikan kata-kata asal tidak menyimpang dari inti.
  • Tujuannya untuk mengambil inti.

Kegunaan Ikhtisar

Sebelum kita mengetahui cara dalam membuat ikhtisar, sebaiknya terlebih dahulu kita mengetahui fungsi atau kegunaan dari ikhtisar itu sendiri. Berikut ini merupakan fungsi dari ikhtisar antara lain yaitu:
  • Untuk mengembangkan ekspresi serta penghematan kata.
  • Memahami dan mengetahui isi sebuah buku atau karangan.
  • Membimbing dan menuntun seseorang agar dapat.

Cara Membuat Ikhtisar

Setelah kita mengetahui fungsi ikhtisar, berikut ini merupakan cara bagaimana dalam membuat sebuah ikhtisar yang baik antara lain yaitu:
  • Membaca naskah asli beberapa kali “setidak-tidaknya dua kali”.
  • Membuat kerangka bacaan dengan menuliskan pikiran utama atau pikiran pokok yang terdapat dalam naskah.
  • Menulis ikhtisar.

Contoh Ikhtisar

Sekitar 30.000 hingga 50.000 orang berkumpul di kota Hiroshima, Jepang untuk mengenang peristiwa jatuhnya bom atom di kota itu pada tanggal 6 Agustus 1945 yang menewaskan sekitar 14.000 jiwa. Mereka bersama-sama mengheningkan cipta selama 60 detik dan melepaskan ratusan burung dara pada upacara peringatan ini. Upacara tersebut akan dilanjutkan pada hari kamis 9 Agustus 2001 di Kota Nagasaki yang 56 tahun yang lalu juga di bom AS sehingga menewaskan sekitar 70.000 orang pada peringatan itu Perdana Menteri Jepang Junichiro Koizumi meminta kepada seluruh dunia untuk menghapus sejata nuklir.
source:https://www.gurupendidikan.co.id/ikhtisar-pengertian-ciri-kegunaan-cara-membuat-contoh/
BAB 5 : CERITA RAKYAT
Pengertian Cerita Rakat
Cerita rakyat merupakan cerita yang berasal dari masyarakat dan berkembang dalam masyarakat pada masa lampau yang menjadi ciri khas disetiap bangsa yang mempunyai kultur budaya yang beraneka ragam yang mencakup kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki masing-masing bangsa. Pada umumnya cerita rakyat ini mengisahkan mengenai suatu kejadian di suatu tempat atau asal muasal suatu tempat. Tokoh-tokoh yang dimunculkan dalam cerita rakyat umumnya diwujudkan dalam bentuk binatang, manusia dan dewa.

Ciri-Ciri Cerita Rakyat

Dalam cerita rakyat ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
  • Disampaikan turun-temurun
  • Tidak diketahui siapa yang pertama kali membuatnya
  • Kaya nilai-nilai luhur
  • Bersifat tradisional
  • Memiliki banyak versi dan variasi
  • Mempunyai bentuk-bentuk klise dalam susunan atau cara pengungkapkannya
  • Bersifat anonim artinya nama pengarang tidak ada
  • Berkembang dari mulut ke mulut
  • Cerita rakyat disampaikan secara lisan

Jenis-Jenis Cerita Rakyat

Jenis-jenis cerita rakyat ialah cerita binatang, cerita asal-usul ( legenda ), cerita pelipur lara, cerita jenaka. Nah untuk lebih mengetahui penjelasan dari jenis-jenis cerita rakyat atau macam-macam cerita rakyat serta contohnya dari masing-masing simak ulasannya beriku ini.

1. Cerita Binatang

Cerita binatang ( fabel ) merupakan cerita yang tokoh-tokohnya berupa binatang dengan peran layaknya manusia. Binatang-binatang dapat berbicara makan minum dan berkeluarga sebagaimana layaknya manusia. Dengan demikian dapatlah dipahami bahwa fabel tidak semata-mata sebagai cerita binatang tetapi sebagai metamorphosis kehidupan manusia. Adapun maksud dari penggambaran melalui binatang ialah supaya kisah itu tidak sampai menyinggung orang yang mendengar atau membacanya.

2. Cerita Asal-Usul ( Legenda )

Secara garis besar cerita asal-usul terbagi ke dalam tiga jenis yaitu :
  • Cerita Asal-Usul Dunia Tumbuh-Tumbuhan
    Contoh :
    1. Padi bermula daro Dewi Sri
    2. Gadun beracun karena dipanah oleh pohon jagung menggunakan anak panah yang beracun.
    3. Tandan jagung berlubang karena ditombak oleh pohon gandung.
    4. Pohon mata lembu seperti rusak kulitnya karena melihat pertarungan antara pohon jagung dan pohon gadung terlalu dekat.
  • Cerita Asal-Usul Binatang
    Contoh :
    1. Sapi bergelambir karena sewaktu ia mandi bajunya tertukar dengan baju kerbau yang besar.
    2. Darah ikan mas memiliki warna darah seperti darah manusia karena asal mula ikan mas ialah manusia.
  • Cerita Asal-Usul Terjadinya Konon Tempat
    Contoh :
    1. Nama gunung tengger konon diambil dari sepasang suami istri yang bernama Rar Anteng dan Joko Seger.
    2. Gunung Tangkuban Perahu di Bandung Utara konon berasal dari perahu milik sangkuriang. Karena ia murka perahu itu ditendangnya hingga tertelungkup dan berubah menjadi sebuah gunung yang kemudian dikenal sebagai Gunung Tangkuban Perahu.

3. Cerita Pelibur Lara

Cerita jenis ini disebut pelibur lara sebab fungsinya memang untuk menghibur hati. Dalam cerita ini dikisahkan hal-hal yang indah-indah, penuh fantasi dan impian yang menawan. Misalnya tentang kehidupan istana, keajaiban-keajaiban senjata keramat dan sakti, putrid yang cantik ataupu hal-hal lainnya yang menggambarkan keindahan dan kebahagiaan.

4. Cerita Jenaka

Karaya sastra klasik lainnya yang cukup terkenal ialah cerita jenaka seperti Pak Belalang. Lebai Malang, Lebai Malang menggambarkan orang yang karena keserakahannya justru selalu tidak memperoleh apa-apa.
Demikianlah pembahasan mengenai Pengertian Cerita Rakyat Beserta Ciri, Jenis Dan Contohnya semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya.
source:https://www.dosenpendidikan.com/pengertian-cerita-rakyat-beserta-ciri-jenis-dan-contohnya/
BAB 4 : HIKAYAT


Pengertian Hikayat

Secara etimologis, istilah hikayat berasal dari bahasa Arab, yaitu haka yang artinya menceritakan atau bercerita. Hikayat berfungsi sebagai media hiburan/pelipur lara, pembangkit semangat juang, atau hanya sekadar untuk meramaikan pesta.

Hikayat adalah salah satu bentuk sastra prosa, terutama dalam Bahasa Melayu yang berisikan tentang kisah, cerita, dan dongeng. Umumnya mengisahkan tentang kehebatan maupun kepahlawanan seseorang lengkap dengan keanehan, kesaktian serta mukjizat tokoh utama.

Hikayat adalah karya sastra lama berbentuk prosa yang mengisahkan kehidupan keluarga istana atau kaum bangsawa, orang-orang ternama, orang suci di sekitar istana dengan segala kesaktian, keanehan dan mukjizat tokoh utamanya. Hikayat kadang mirip cerita sejarah atau berbentuk riwayat hidup, yang didalamnya banyak terdapat hal-hal yang tidak masuk akal dan penuh keajaiban.

Hikayat berkembang pada masa Melayu klasik. Itu pula yang membuat kata-kata yang digunakan dalam hikayat banyak mengandung bahasa Melayu klasik yang kadang sulit untuk dipahami. Namun, untuk yang demikian kita masih bisa meminta bantuan kamus untuk mengetahui maknanya.

Ciri-Ciri atau Karakteristik Hikayat.
  • Hikayat merupakan bagian dari prosa lama yang memiliki cirri-ciri sebagai berikut:
  • Menggunakan bahasa Melayu lama
  • Pralogis, yaitu ceritanya kadang-kadang sulit diterima akal.
  • Istana sentries, yaitu pusat cerita berada di lingkungan istana.
  • Anonim, maksudnya adalah prosa tersebut tidak jelas siapa pengarangnya.
  • Statis, yaitu bersifat baku dan tetap.
  • Menggunakan kata arkhais, yaitu kata-kata yang kini tidak lazim digunakan, semisal kata sebermula, hatta, dan syahdan.
Unsur-unsur Hikayat.

Unsur-unsur dalam hikayat tidak jauh berbeda dari prosa-prosa lainnya. Ia dibangun oleh unsur intrinsic dan ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur pembangun cerita dari dalam. Sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur pembangun cerita dari luar. 

Berikut ini adalah unsur-unsur instrinsik dalam sebuah hikayat:
  • Tema, merupakan gagasan yang mendasari cerita.
  • Alur, merupakan jalinan peristiwa dalam cerita.
  • Latar, merupakan tempat, waktu, dan suasana yang tergambar dalam cerita.
  • Tokoh, merupakan pemeran cerita. Penggambaran watak tokoh disebut penokohan.
  • Amanat, merupakan pesan yang disampaikan pengarang melalui cerita.
  • Sudut pandang, merupakan pusat pengisahan dari mana suatu cerita dikisahkan oleh pencerita.
  • Gaya, berkaitan dengan bagaimana penulis menyajikan cerita menggunakan bahasa dan unsur-unsur keindahan lainnya.
Fungsi Hikayat

Umumnya hikayat memiliki fungsi sebagai pembangkit semangat, penghibur atau pelipur lara, atau hanya untuk meramaikan suatu acara atau pesta.

Contoh Hikayat 
HIKAYAT AMIR

Dahulu kala di Sumatra, hiduplah seorang saudagar yang bernama Syah Alam. Syah Alam mempunyai seorang anak bernama Amir. Amir tidak uangnya dengan baik. Setiap hari dia membelanjakan uang yang diberi ayahnya. Karena sayangnya pada Amir, Syah Alam tidak pernah memarahinya. Syah Alam hanya bisa mengelus dada.
Lama-kelamaan Syah Alam jatuh sakit. Semakin hari sakitnya semakin parah. Banyak uang yang dikeluarkan untuk pengobatan, tetapi tidak kunjung sembuh. Akhirnya mereka jatuh miskin.
Penyakit Syah Alam semakin parah. Sebelum meninggal, Syah Alam berkata”Amir, Ayah tidak bisa memberikan apa-apa lagi padamu. Engkau harus bisa membangun usaha lagi seperti Ayah dulu. Jangan kau gunakan waktumu sia-sia. Bekerjalah yang giat, pergi dari rumah.Usahakan engkau terlihat oleh bulan, jangan terlihat oleh matahari.”
”Ya, Ayah. Aku akan turuti nasihatmu.”                                      
Sesaat setelah Syah Amir meninggal, ibu Amir juga sakit parah dan akhirnya meninggal. Sejak itu Amir bertekad untuk mencari pekerjaan. Ia teringat nasihat ayahnya agar tidak terlihat matahari, tetapi terlihat bulan. Oleh sebab itu, kemana-mana ia selalu memakai payung.
Pada suatu hari, Amir bertmu dengan Nasrudin, seorang menteri yang pandai. Nasarudin sangat heran dengan pemuda yang selalu memakai payung itu. Nasarudin bertanya kenapa dia berbuat demikian.
Amir bercerita alasannya berbuat demikian. Nasarudin tertawa. Nasarudin berujar, ” Begini, ya., Amir. Bukan begitu maksud pesan ayahmu dulu. Akan tetapi, pergilah sebelum matahari terbit dan pulanglah sebelum malam. Jadi, tidak mengapa engkau terkena sinar matahari. ”
Setelah memberi nasihat, Nasarudin pun memberi pijaman uang kepada Amir. Amir disuruhnya berdagang sebagaimana dilakukan ayahnya dulu.
                                                                                                                                 3
Amir lalu berjualan makanan dan minuman. Ia berjualan siang dan malam.Pada siang hari, Amir menjajakan makanan, seperti nasi kapau, lemang, dan es limau. Malam harinya ia berjualan martabak, sekoteng, dan nasi goreng. Lama-kelamaan usaha Amir semakin maju. Sejak it, Amir menjadi saudagar kaya. (http://karyacombirayang.blogspot.com/2015/11/10-contoh-hikayat.html)


source : https://www.berbagaireviews.com/2017/11/pengertian-hikayat-dan-unsur-unsur.html


BAB 3 : TEKS ANEKDOT

Pengertian, Ciri-ciri, Struktur, Tujuan, Dan Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot

Jika anda baru saja mempelajari teks anekdot maka anda harus memahami secara rinci apa itu teks anekdot, dan berikut adalah Pengertian, Ciri-ciri, Struktur Tujuan, Dan Kaidah dari teks anekdot itu sendiri.

Pengertian Teks Anekdot

Teks anekdot merupakan sebuah karangan cerita atau kisah yang bisa jadi berdasarkan  pengalaman hidup seseorang yang ditulis secara singkat, pendek dan lucu tentang berbagai topik seperti pendidkan, politik, hukum, sindiran, kritikan, dan sebagainya. Dalam teks anekdot itu sendiri, perlu diketahui bahwa teks anekdot tidak hanya berisikan kisah-kisah cerita lucu semata melainkan terdapat juga amanat, pesan moral, serta ungkapan tentang suatu kebenaran secara umum.

Ciri-ciri Teks Anekdot

Setelah kita mengetahui pengertian dari teks anekdot, teks anekdot juga memiliki ciri-ciri yang dapat berguna sebagai pembeda dari teks-teks lainya. Ciri-ciri tersebut dapat kalian lihat sebagai berikut:
  1. Teks anekdot bersifat humor atau lelucon, artinya teks anekdot berisikan kisah-kisah lucu atau bualan.
  2. Bersifat menggelitik, artinya teks anekdot akan membuat pembacanya merasa terhibur dengan kelucuan yang ada dalam teks.
  3. Bersifat menyindir
  4. Bisa jadi mengenai orang penting
  5. Memiliki tujuan tertentu
  6. Kisah cerita yang disajikan hampir menyerupai dongeng
  7. Menceritakan tentang karakter hewan dan manusia sering terhubung secara umum dan realistis

Struktur Teks Anekdot


Teks anekdot juga memiliki struktur-struktur dalam pembentukannya. Struktur teks anekdot antara lain Abstraksi, orientasi, event, krisis, reaksi, koda, dan Re-orientasi. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai tiap bagain struktur kalian bisa simak yang di bawah ini:
  • Abstraksi, bagian ini terletak pada bagian awal paragraf, pada bagian ini berisikan gamabaran awal tentang isi dari teks anekdot.
  • Orientasi, pada bagian ini berisikan awal mula, latar belakang terjadinya suatu peristiwa atau kejadian yang terjadi dalam teks.
  • Event, berisikan rangkaian peristiwa yang terjadi dalam teks.
  • Krisis, bagian ini berisikan tentang pemunculan permasalahan yang terjadi dalam teks anekdot.
  • Reaksi, bagian ini berisikan langkah penyelesaian masalah yang timbul dalam bagian krisis.
  • Koda, pada bagian ini akan muncul perubahan yang terjadi pada tokoh dalam teks.
  • Re-orientasi, bagian ini merupakan bagian akhir dari teks sekaligus sebagai penutup dari teks itu sendiri.

Tujuan Teks Anekdot

Seperti kita ketahui teks anekdot juga memiliki tujuan yang di tujukan untuk pembaca dalam setiap kisah cerita yang ditulis. Tujuan-tujuan tersebut merupakan latar belakang bagi pengarang atau penulis  untuk menulis sebuah teks anekdot. Berikut di bawah ini merupakan beberapa tujuan dari penulisan teks anekdot.
  1. Untuk membangkitkan tawa bagi pembacanya.
  2. Sebagai saran penghibur.
  3. Sebagai saran pengkritik.

Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot

Teks anekdot juga memiliki kaidah kebahasaan tersendiri berbeda dari teks lainnya. Kaidah kebahasaan itu bisa kalian lihat di bawah ini.
  • Menggunakan kata keterangan waktu lampau
  • Menggunakan kata penghubung
  • Terdapat penggunaan kata kerja
  • Urutan peristiwa berdasarkan waktu
  • Menggunakan jenis pertanyaan retorik, yaitu kalimat pertanyaan yang tidak mengharuskan untuk dijawab.
Sekian posting kali ini mengenai Teks Anekdot : Pengertian, Ciri-ciri, Struktur, Tujuan, Dan Kaidah Kebahasaan Teks . Semoga dengan pembahasan dalam posting ini dapat membantu kalian dalam pendalaman materi tersebut.

source:http://materi4belajar.blogspot.com/2016/02/teks-anekdot-pengertian-ciri-dan-struktur.html

BAB 2 : TEKS EKSPOSISI


Pengertian Teks Eksposisi

Secara umum teks eksposisi ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan suatu topik pembahasan melalui paragraf yang singkat dan padat. Sehingga jika seseorang membaca paragraf tersebut, maka Ia akan mendapatkan sejumlah informasi terkait topik itu sendiri. Kemudian teks ini diketahui pula memiliki kalimat-kalimat yang sifatnya mengajak atau menarik perhatian dari pembacanya. Dengan kata lain, seorang pembaca mampu tertarik untuk mengikuti atau melakukan sesuatu yang dijelaskan melalui teks tersebut.
Di samping bersifat mengajak, teks eksposisi juga bersifat tidak memihak kepada suatu golongan atau kelompok tertentu. Kalimatnya terdiri atas bahasa yang baku, serta sesuai dengan ejaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Teks seperti ini memiliki beberapa struktur dalam penulisannya, sehingga dapat dibedakan dengan jenis teks lainnya. Adapun struktur teks eksposisi yang dimaksud ialah sebagai berikut.

Struktur Teks Eksposisi :

1. Tesis
Tesis merupakan bagian awal dari penulisan paragraf eksposisi. Tesis berisikan pendapat penulis secara pribadi terkait topik yang akan dibahas pada paragraf tersebut. Bagian tesis sering pula disebut sebagai bagian pembukaan dari teks tersebut.
2. Argumentasi
Struktur teks eksposisi berikutnya dikenal dengan istilah argumentasi. Struktur ini berisikan berbagai macam pendapat yang dapat memperkuat pernyataan dari penulis sebelumnya. Pada bagian penulis dapat menggunakan berbagai sumber untuk memperkuat pernyataannya tersebut. Bisa dari hasil penelitian para peneliti, maupun dari pendapat para pakar di bidangnya. Sehingga sumber-sumber tersebut dapat memperkuat pendapat pribadi dari penulis sendiri.
3. Penegasan Kembali
Setelah dinyatakan argumentasi terkait topik tersebut, maka perlu adanya penegas kembali penyataan sebelumnya. Sehingga dengan penegasan tersebut, pembaca benar-benar dapat memahami sepenuhnya isi/ informasi dari teks tersebut. Struktur ini sering pula di sebut dengan kesimpulan dan biasanya terletak di akhir dari teks tersebut.

Kaidah Teks Eksposisi :

Berikut ini beberapa kaidahnya yang perlu Anda ketahui.
1. Konjungsi
Konjungsi merupakan bentuk kata penghubung yang biasa digunakan pada teks jenis eksposisi. Kata penghubung ini sendiri begitu banyak, ada yang menunjukkan waktu, gabungan, penjelasan, perbandingan , dan beberapa jenis kata lainnya. Misalnya kata penghubung waktu berupa “Setelah, Kemudian, Lalu”, serta kata penghubung perbandingan, seperti “Bagai, Serupa”.
2. Pronomina
Kaidah kedua dari teks jenis eksposisi ini adalah pronomina. Pronomina sendiri merupakan kata ganti. Pronomina terdiri atas dua jenis, yaitu Kata ganti untuk menunjukkan orang (Persona) dan kata ganti yang menunjukkan bukan orang (non-persona). Kata Persona dapat berupa “Kamu, Dia, Ia, Saya”, sementara kata non-Persona dapat berupa “Di sana, Di sani, Di situ”.
3. Leksikal
Leksikal sendiri merupakan jenis kata yang menunjukkan Kata Kerja, Kata Benda, Kata Sifat dan juga Kata Keterangan. Kata kerja merupakan kata yang menunjukkan suatu proses ataupun keadaan yang sedang berlangsung, misalnya membaca, menulis, berlari, dan sebagainya. Kata benda ialah kaya yang menunjukkan suatu objek tertentu seperti Meja, Kasur, Rumah, dan sebagainya. Sementara kata sifat dapat berupa Cantik, Menawan, Buruk, Baik, dan kata keterangan dapat berupa Malam, Siang, Di sana, Di situ.
Jenis – Jenis Teks Eksposisi
Secara umum, teks eksposisi memiliki beberapa jenis, diantaranya yaitu teks Ilustrasi, Berita, Perbandingan, Definisi, dan juga teks analisis. Teks ilustrasi merupakan jenis teks yang mendeskripsikan suatu pokok bahasan untuk dapat dipahami oleh pembaca. Kemudian teks berita ialah jenis eksposisi yang menyuguhkan informasi tentang suatu fenomena yang terjadi. Sementara itu, teks perbandingan ialah paragraf eksposisi yang berisikan suatu pokok bahasan yang membandingkan beberapa hal tertentu.
Selanjutnya teks definisi ialah teks yang memuat informasi tentang pengertian dari suatu objek. Contoh teks eksposisi definisi tentang pengertian manajemen. Teks tersebut menjelaskan bahwa manajemen merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh seseorang dalam mengelola sebuah lembaga/ instansi tertentu. Kemudian teks analisis ialah teks yang berisikan penganalisaan suatu pokok bahasan yang dibuat ke dalam beberapa sub pokok bahasan. Di samping memiliki jenis, teks jenis eksposisi ini juga memiliki kaidah tersendiri.

Source:http://blogpengertian.com/teks-eksposisi/#

BAB 1 : TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI


Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi

Teks laporan hasil observasi adalah teks yang memuat penjabaran umum atau melaporkan sesuatu berupa hasil dari pengamatan (observasi). Teks laporan observasi disebut juga sebagai teks klasifikasi. Disebut teks klasifikasi karena berisi klasifikasi tentang jenis-jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu. Teks laporan hasil observasi memiliki sifat faktual atau berdasarkan fakta yang ada.
Teks laporan hasil observasi merupakan sebuah teks yang akan memaparkan hasil observasi secara sistematik dan objektif berdasarkan kenyataan atau fakta yang ada.Teks laporan hasil observasi mendeskripsikan tentang bentuk, ciri, dan sifat umum suatu objek. Objek yng dideskripsikan dapat berupa manusia, benda, hewan, tumbuhan, atau berbagai peristiwa yang terjadi di dunia ini.
Teks laporan hasil obeservasi dan teks deskripsi hampir mempunyai kesamaan. Persamaannya adalah sama-sama menyampaikan suatu informasi berdasarkan fakta yang ada. Kedua teks tersebut memiliki perbedaan pada sifatnya.
Perbedaan sifat tersebut adalah jika teks laporan hasil wawancara sifatnya universal yang di dalamnya ada klasifikasi dan fakta deskripsi, sedangkan teks deskripsi bersifat unik dan individual yang di dalamnya ada deskripsi spesifik.
Adapun sifat-sifat teks laporan hasil observasi adalah sebagai berikut.
  • Bersifat informatif.
  • Bersifat komunikatif.
  • Bersifat objektif.

Tujuan Teks Laporan Hasil Observasi

Teks Laporan Hasil Observasi dibuat dengan tujuan untuk menyampaikan informasi tentang klasifikasi mengenai jenis-jenis sesuatu berdasarkan fakta yang ada dan sesuai dengan kriteria tertentu sebagai hasil pengamatan (secara sistematis dan objektif) serta untuk memecahkan suatu persoalan berupa hipotesis hasil pengamatan.
Dibawah ini merupakan beberapa tujuan dibuatnya teks laporan hasil observasi adalah, sebagai berikut.
  • Mengatasi suatu persoalan.
  • Menemukan teknik atau cara terbaru.
  • Mengambil keputusan yang lebih efektif.
  • Melakukan pengawasan dan/atau perbaikan.
  • Mengetahui perkembangan suatu permasalahan.

Fungsi Teks Laporan Hasil Observasi

Fungsi teks laporan hasil observasi adalah sebagai berikut.
  • Melaporkan tanggung jawab atas sebuah tugas dan kegiatan pengamatan.
  • Menjelaskan dasar penyusunan kebijaksanaan, keputusan dan/atau pemecahan masalah dalam pengamatan.
  • Sarana untuk pendokumentasian.
  • Sebagai sumber informasi terpercaya.

Ciri-Ciri Teks Laporan Hasil Observasi

Berikut ini merupakan beberapa ciri-ciri teks laporan hasil observasi.
  • Memiliki sifat objektif, global, dan universal.
  • Objek yang akan dibahas atau dibicarakan adalah objek tunggal.
  • Ditulis secara lengkap dan sempurna.
  • Ditulis berdasarkan fakta sesuai dengan pengamatan yang telah dilakukan.
  • Informasi teks adalah hasil penelitian terkini yang sudah terbukti kebenarannya.
  • Tidak mengandung prasangka/dugaan/pemihakan yang menyimpang atau tidak tepat.
  • Saling berkaitan dengan hubungan berjenjang antara kelas dan subkelas yang terdapat di dalamnya.


Struktur Teks Laporan Hasil Observasi

Struktur utama teks laporan hasil observasi dibedakan menjadi 2 struktur, yakni :

A. Pernyataan Umum (Klasifikasi)

Pernyataan umum atau klasifikasi adalah pembuka atau pengantar mengenai hal yang dilaporkan. Pada tahapan ini akan disampaikan bahwa benda-benda di dunia dapat diklasifikasikan berdasarkan kriteria persamaan dan perbedaan.

B. Anggota atau Aspek yang Dilaporkan

Anggota atau aspek yang dilaporkan adalah bahasan atau rincian tentang objek yang diamati.
Pada bagian ini, akan diuraikan tentang klasifikasi atau penggolongan secara runtut dari kelas yang paling besar hingga menjadi kelas yang paling kecil (subkelas). Contohnya, penggolongan diikuti rincian dari aspek perilaku, genetik, lingkungan, fungsi, peran, fisik, atau kepribadiannya.
Selain itu, ada juga struktur lain dari teks laporan observasi. Struktur lain dari teks laporan observasi adalah sebagai berikut.
  • Definisi umum adalah pembukaan yang berisi pengertian mengenai sesuatu yang dibahas di dalam teks.
  • Definisi bagian adalah bagian yang berisi ide pokok dari setiap paragraf (penjelasan rinci).
  • Definisi manfaat adalah bagian yang menjelaskan manfaat dari sesuatu yang dilaporkan.
  • Penutup adalah bagian rincian akhir dari teks.

Ciri-Ciri Bahasa yang Digunakan dalam Teks Laporan Hasil Observasi

Berikut ini merupakan ciri-ciri bahasa yang digunakan dalam teks laporan hasil observasi.
  • Menggunakan frasa nomina yang diikuti penjenis dan pendeskripsi.
  • Menggunakan verba relasional. Contohnya : ialah, merupakan, adalah, yaitu, digolongkan, termasuk, meliputi, terdiri atas, disebut, dan lain sebagainya.
  • Menggunakan verba aktif alam guna menjelaskan perilaku.Contohnya : bertelur, membuat, hidup, makan, tidur, dan lain-lain.
  • Menggunakan kata penghubung yang menyatakan tambahan (dan, serta), perbedaan (berbeda dengan), persamaan (sebagaimana, seperti halnya), pertentangan (tetapi, sedangkan, namun), dan pilihan (atau).
  • Menggunakan paragraf dengan kalimat utama guna menyusun informasi utama, diikuti rincian aspek yang akan dilaporkan dalam beberapa paragraf.
  • Menggunakan kata keilmuwan atau teknis. Contohnya : herbivora, degeneratif, osteoporosis, mutualisme, parasitisme, pembuluh vena, leukimia, syndrom, phobia, dan lain sebagainya.

Langkah-Langkah Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi

Langkah-langkah yang digunakan untuk menyusun teks laporan hasil observasi adalah sebagai berikut.
  • Membuat judul laporan sesuai dengan pengamatan yang telah dilakukan.
  • Membuat kerangka teks yang condong ke pembuatan gagasan utama sesuai dengan hasil dari pengamatan yang telah dilakukan.
  • Menyusun teks berdasarkan gagasan utama yang telah dibuat, diawali dengan paragraf pernyataan umum lalu ke bagian isi. Setelah membuat klasifikasi secara umum, langkah selanjutnya adalah menjabarkan klasifikasi tersebut berdasarkan hasil pengamatan.
  • Meneliti kembali hasil penulisan teks. Apabila ditemukan kalimat yang janggal atau salah penulisan, maka segera perbaiki kembali dengan benar.

Syarat Teks Laporan Hasil Observasi

Syarat atau kriteria teks hasil observasi adalah, sebagai berikut.
  • Memiliki susunan struktur teks yang urut dan lengkap.
  • Dalam struktur teks tidak memiliki kesimpulan atau penutup.
  • Di dalam teks tidak terdapat opini dari penulis.
  • Teks menjelaskan sebuah informasi berdasarkan fakta yang ada.

Contoh Teks Laporan Hasil Observasi

Dibawah ini merupakan contoh teks laporan hasil observasi.

                                         Komodo

Komodo adalah jenis hewan melata terbesar di Indonesia yang dilindungi oleh pemerintah Indonesia. Komodo hidup di semak-semak belukar dan di sejumlah hutan yang ada di Indonesia. Komodo juga dianggap sebagai hewan melata terberat di Indonesia sebab komodo memiliki berat tubuh sekitar 100 kg atau lebih.
Komodo terbesar di Indonesia dapat mencapai berat 166 kg dan panjang mencapai 3 meter. Akan tetapi, biasanya panjang komodo mencapai sekitar 2,5 meter dengan berat sekitar 91 kilogram. Namun, untuk beberapa jenis komodo memang ada yang mencapai panjang dan berat melebihi rata-rata.
Komodo mempunyai jenis kulit yang bersisik, warnanya abu-abu, bentuk moncongnya lancip, bagian tungkai lengannya kuat, dan memiliki ekor yang berotot. Untuk mendeteksi keberadaan mangsanya yakni bangkai binatang, komodo menggunakan indra penciumannya yang cukup kuat. Walaupun jaraknya beberapa meter di depan namun ia sudah bisa mencium mangsanya.
Tidak hanya itu, komodo juga dapat memangsa binatang melata lainnya misalnya jenis-jenis binatang mamalia yang berukuran besar. Hampir di semua bagian gigi komodo tertutup oleh gusi sehingga bagian giginya tidak terlihat.
Uniknya, saat ia sedang makan dan mengunyah, gusinya akan berdarah karena hal itu menjadi media yang ideal untuk berkembangnya bakteri yang berbahaya.
Bakteri yang hidup di dalam mulut komodo tersebut, akan menyebabkan darah korban yang ia gigit keracunan. Komodo akan menggigit mangsanya tersebut lalu membuntutinya agar mangsanya lemas dan tidak bisa pergi. Namun sayangnya, binatang melata ini terancam punah. Hal ini disebabkan oleh para pemburu binatang yang tidak bertanggung jawab sehingga habitatnya menjadi rusak.

source: http://www.sumberpengertian.co/pengertian-teks-laporan-hasil-observasi
Free Box Rainbow 3 Cursors at www.totallyfreecursors.com