HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI
Di dalam penelusurannya, sudah ditemukan kurang lebih 2 juta senyawa hidrokarbon di alam. Untuk itu, para ilmuwan kimia mencoba menggolongkan senyawa hidrokarbon menjadi 2 bagian berdasarkan susunan atom karbon atau susunan molekulnya, yaitu senyawa alifatik dan senyawa siklik.
Senyawa alifatik adalah sebuah senyawa dimana rantai C nya terbuka dan memungkinkan untuk bercabang, sedangkan senyawa siklik adalah senyawa karbon dimana rantai C nya melingkar dan memungkinkan untuk mengikat rantai lainnya. Senyawa alifatik dibedakan lagi menjadi 2 bagian, yaitu senyawa alifatik jenuh dan senyawa alifatik tak jenuh, sedangkan senyawa siklik menjadi senyawa alisiklik dan senyawa aromatik.
1. Alkana
Materi yang akan kamu pelajari di dalam bab ini adalah alkana. Alkana bisa kamu artikan sebagai senyawa hidrokarbon jenuh, dimana ikatan antaratom C berupa ikatan tunggal. Dapat kamu pahami juga bahwa alkana merupakan senyawa alifatik yang memungkinkan adanya cabang. Rumus umum dari alkana adalah CnH2n+2, sementara bentuk alkana paling sederhana adalah metana (CH4).
Untuk mengenali senyawa alkana, kamu bisa mengenalinya dari ciri-ciri berikut yaitu termasuk hidrokarbon jenuh (tidak ada ikatan rangkap), afinitas kecil, sulit bereaksi, mudah larut dalam larutan non polar, massa jenisnya bisa berubah (sesuai dengan penambahan unsur C), dan titik didihnya akan terus bertambah seiring pertambahan unsur C -nya. Contoh dari alkana: metana, etana, propana, dan pentana.
2. Alkena
Selanjutnya, kamu akan mempelajari mengenai alkena. Alkena adalah senyawa hidrokarbon tidak jenuh yang memiliki ikatan rangkap tiga pada struktur molekulnya. Dari pengertian ini, kamu juga bisa memahami bahwa alkena merupakan contoh senyawa asiklik. Rumus umum dari alkena adalah C2H2n. Bentuk alkena paling sederhana adalah etena atau etilena (C2H4.).
Untuk mengenali senyawa alkena, perhatikan ciri-ciri sebagai berikut: hidrokarbon tak jenuh ikatan rangkap dua, sifat fisiologis lebih aktif, lebih reaktif dari alkana, gas tidak berwarna, habis jika dibakar, dan eksplosif di dalam udara. Untuk melakukan tata nama alkena, kamu bisa menggunakan tata nama IUPAC dan notasi CIS-Trans.
3. Alkuna
Setelah mempelajari alkana dan alkena, kini kamu bisa maju selangkah untuk mempelajari mengenai alkuna. Alkuna merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh yang di dalamnya terdapat ikatan rangkap tiga pada struktur molekulnya. Rumus umum dari alkuna adalah CnH2n-2. Contoh dari alkuna adalah etuna yang sering disebut juga sebagai asetilen.
Untuk mengetahui senyawa alkuna, kamu bisa perhatikan ciri-cirinya yaitu memiliki 1 ikatan rangkap tiga dan lebih reaktif daripada alkena. Untuk memberikan nama pada senyawa alkuna, kamu hanya perlu menambahkan akhiran -una pada nama senyawanya. Dalam kehidupan sehari-hari, alkuna bisa dipakai sebagai pengelas besi dan baja dan untuk penerangan.
4. Isomer
Di dalam materi selanjutnya, kamu akan belajar mengenai materi isomer senyawa hidrokarbon. Apa sih pengertian isomer itu? Isomer adalah senyawa yang memiliki rumus molekulnya sama (jumlah atom sama) sedangkan struktur molekulnya berbeda. Isomer senyawa hidrokarbon ini digunakan untuk penelitian pada kimia organik ataupun menghitung nilai oktan.
Ada 2 jenis isomer yaitu isomer struktur dan stereoisomer. Isomer struktural adalah isomer yang berbeda dari susunan/urutan atom-atom yang terikat satu dengan yang lainnya, sedangkan stereoisomer adalah isomer yang memiliki struktur yang sama, namun beberapa atom memiliki posisi geometri yang berbeda.
5. Minyak Bumi
Minyak bumi pastinya sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Secara umum, minyak bumi adalah bahan yang digunakan untuk memperoleh bahan bakar, seperti bensin, minyak, ataupun lilin dengan cara destilasi bertingkat. Minyak bumi memiliki ciri-ciri yaitu cairan kental berwarna hitam atau kehijauan, mudah terbakar dan berada di lapisan atas dari beberapa tempat di kerak bumi.
0 comments:
Post a Comment