Masa Praaksara

Zaman Pra-Aksara

Pengertian Zaman Praaksara

Pengertian Zaman Praaksara
©evoanth.net
Zaman praaksara atau zaman prasejarah adalah zaman manusia belum mengenal tulisan. Zaman praaksara juga disebut zaman nirleka, yang berarti zaman ketika tulisan belum ditemukan (nir = tidak; leka = tulisan aksara).
Zaman Praaksara dimulai sejak manusia ada di muka bumi sampai dengan saat manusia mengenal tulisan. Sejarah dan praaksara berbicara mengenai peristiwa atau kejadian yang berlangsung pada masa lalu. Perbedaannya, sejarah meninggalkan bukti-bukti tertulis, sedangkan praaksara meninggalkan bukti-bukti yang tidak menorehkan tulisan.

Kurun Waktu Masa Praaksara

Kurun Waktu Masa Praaksara
©nationalgeographic.com
Bumi merupakan planet tempat tinggal manusia dan makhluk ciptaan Tuhan lainnya. Usia bumi diperkirakan sekitar 4.500 juta tahun. Perkembangan bumi dapat diketahui melalui ilmu geologi, yakni ilmu tentang komposisi, struktur dan sejarah bumi. Berdasarkan ilmu geologi, bumi terbagi dalam empat zaman, yaitu.
Arkeozoikum adalah zaman tertua dalam sejarah perkembangan bumi beserta segala hal yang hidup di bumi, berumur kira-kira 545-4.500 juta tahu lalu. Pada masa itu, keadaan  bumi belum stabil, kulit bumi masih tahap pembentukan, dan udara masih sangat panas sehingga belum tampak tanda-tanda kehidupan.
Setelah itu, terjadi penurunan suhu yang memungkinkan munculnya suatu kehidupan. Hal itu terjadi pada akhir Arkeozoikum.
Paleozoikum merupakan kelanjutan dari Arkeozoikum dan diperkirakan berumur sekitar 245-545 juta tahun yang lalu. Pada masa Paleozoikum, bumi lambat laun menjadi dingin  dan tanda-tanda kehidupan semakin jelas, yakni dengan munculnya makshluk bersel satu seperti bakteri. Pada masa itu, telah muncul pula sejumlah makhluk hidup sejenis ikan maupun binatang amfibi, walaupun dalam jumlah sedikit.
Paleozoikim disebut juga sebagai zaman primer (zaman pertama). Mesozoikum disebut pula dengan zaman sekunder (zaman kedua) atau zaman reptil dan berumur kira-kira 65-245 juta tahun yang lalu. Mesozoikum merupakan masa pertumbuhan kedua dalam tingkat kehidupan makhluk hidup.
Pada masa itu muncul reptil raksasa yang dikenal dinosaurus yang panjangnya mencapai 12 meter dan Atlantosaurus dengan panjang 30 meter. Pada zaman itupun sudah muncul binatang jenis burung dan binatang menyusui dalam tingkat yang masih rendah.

Keadaan Bumi Pada Zaman Prasejarah

Keadaan Bumi Pada Zaman Prasejarah
©adventure-archiv.com
Neozoikum atau Kainozoikum diperkirakan terjadi sampai dengan sekitar 65 juta tahun yang lalu. Pada masa tersebut, keadaan bumi sudah mulai stabil dan kehidupan semakin berkembang serta beraneka ragam. Neozoikum dibagi menjadi dua, yakni zaman tersier (zaman ketiga) dan zaman kuarter (zaman keempat). Pada zaman tersier, jenis-jenis binatang besar mulai berkurang dan telah hidup jenis-jenis binatang menyusui seperti kera dan monyet.
Pada zaman kuarter ini mulai muncul tanda-tanda kehidupan manusia purba. Zaman kuarter dibagi menjadi dua masa, yaitu masa Pleistosen dan masa Halosen. Plaistosen merupakan masa awal kehidupan manusia. Selain disebut diluvium, Pleistosen disebut juga dengan zaman es, atau glasial.
Glasial ditandai dengan banyaknya air yang berubah menjadi es, permukaan air laut pun menurun sekitar 100 sampai 150 meter, laut dangkal berubah menjadi daratan. Pada masa glasial, di Indonesia terbentuklah Paparan Sunda. Pada waktu itu, pulau Sumatra, Kalimantan, serta Malaka menjadi satu  dan beberapa pulau di Indonesia Timur, Papua dan Australia merupakan satu daratan.
Oleh karena itu, sampai sekarang dapat dilihat jenis tumbuhan dan hewan yang sama terdapat di pulau Sumatra, Kalimantan, Malaka dan Asia daratan. Selain Paparan Sunda, terbentuk juga Paparan Suhul.
Selama masa Pleistosen, terjadi empat kali Glasial yang diselingi dengan masa antar glasial. Pada masa antar glasial suhu bumi naik, es mencair, permukaan air laut naik, dan kedua paparan kembali menjadi laut dangkal. Masa halosen berlangsung sekitar 20.000 tahun yang lalu. Pada masa tersebut mulai muncul Homo sapiens atau manusia cerdas, seperti Homo wajakensis. Spesies tersebut merupakan nenek moyang dari masa modern saat ini.
Selain suhu bumi yang naik turun secara tajam, masih banyak tantangan yang harus dihadapi makhluk hidup yang mendiami bumi pada masa pleistosen. Tantangan tersebut antara lain pergeseran kulit bumi, letusan gunung berapi, terjadinya sungai, timbulnya danau baru, dan sebagainya.

Kehidupan Manusia Pada Masa Praaksara

Kehidupan Manusia Pada Masa Praaksara
©miguelclaro.com
Dalam menghadapi tantangan tersebut, manusia lebih baik dibandingkan dengan makhluk hidup lain. Oleh karena manusia mempunyai akal, mereka menghadapi tantangan tersebut dengan akalnya, sementara makhluk hidup yang lain dengan instingnya. Seiring dengan berjalannya waktu, terjadilah evolusi pada manusia, baik pada bentuk tubuh maupun kecerdasan akal.
Evolusi itu misalnya isi otak semakin besar, bentuk tengkorak berubah, berjalan dengan cara tegak, dan sebagainya. Selain itu, manusia juga mendapat julukan Homo faber, yaitu makhluk yang menciptakan alat untuk mempermudah mencapai tujuannya. Alat yang mereka ciptakan juga mengalami perkembangan, yakni mula-mula dari batu, kemudian dari tembaga, perunggu, dan akhirnya dari besi.

Zaman Praaksara di Indonesia

Zaman Praaksara di Indonesia
©oook.info
Zaman praaksara di Indonesia tidak dikenal zaman tembaga sehingga hanya dikenal tiga zaman, yaitu zaman batu, zaman perunggu, dan zaman besi. Zaman batu terdiri dari tiga tingkatan, yaitu Paleolitikum (zaman batu tua), Mesolitikum (zaman batu tengah) dan Neolitikum (zaman batu baru).
Walaupun manusia pada ketiga masa tersebut sudah mengalami kemajuan dalam pembuatan alat-alat, tetapi mereka belum dapat membaca dan menulis atau belum mengenal tulisan. Mereka hidup di dalam masa praaksara atau zaman purba dan mereka diberi nama manusia purba. Untuk dapat mengetahui kehidupan manusia purba, dapat dilakukan  dengan meneliti fosil ynag ditinggalkan.

Proto Sejarah, Masa Sebelum Zaman Sejarah

Proto Sejarah, Masa Sebelum Zaman Sejarah
©newsela.com
Sebelum masuk dalam periode sejarah, terdapat proto-sejarah yang mungkin mulai berlangsung pada awal tarikh Masehi sampai sekitar abad keempat dan merupakan masa awal Indonesia menapaki periode sejarah. Ada dua ciri-ciri masa proto sejarah, yaitu sebagai berikut:
  1. Jika di suatu wilayah sudah terdapat bukti-bukti adanya goresan, pahatan, lukisan dan sebagainya yang diduga sebagai bentuk aksara, tetapi belum dapat diidentifikasi artinya hingga sekarang.
  2. Jika berita mengenai masyarakat di suatu wilayah sudah disebut oleh bangsa lain yang mengunjunginya dan yang telah mengenal aksara. Walaupun bangsa yang dicatat beritanya itu masih belum mengenal aksara.
Berdasarkan bukti-bukti yang tercatat, setelah zaman praaksara di Indonesia pernah juga mengalami masa proto sejarah. Hal itu dapat diketahui karena adanya berita dari China dan uraian kesusastraan India.
Fosil adalah tumbuh-tumbuhan, hewan dan kerangka manusia yang sudah membatu. Oleh karena itu, fosil memberi panduan untuk mengetahui kehidupan manusia purba, kegiatan itu disebut fosil pandu atau leitfosil. Masa praaksa dimulai sejak adanya kehidupan manusia sampai manusia mengenal aksara.
Dengan demikian, pengertian masa praaksara disebut juga masa prasejarah, dan setelah mengenal aksara manusia mulai memasuki zaman sejarah. Berakhirnya masa praaksara sudah berakhir kira-kira lima ribu tahun yang lalu, sementara zaman praaksara di Indonesia baru berakhir kira-kira abad keempat Masehi.
Sumber:
  1. Prawoto. 2007. Seri IPS Sejarah SMP Kelas VII. Penerbit Yudisthira: Indonesia
  2. Kurnia, Anwar dan Moh. Surya. 2007. Sejarah 1 SMP Kelas VII. Penerbit Yudhistira: Indonesia


















0 comments:

Post a Comment

Free Box Rainbow 3 Cursors at www.totallyfreecursors.com